Rabu, 07 Juni 2017

lets meet and this is really great!

BUKAN SEKADAR MEET AND GREET, TAPI ACARANYA JUGA GREAT! 

dokumentasi pribadi


SERIUS!! di sini, gue belajar untuk Objective ya! 

tentu bukan karena Mbak Achi TM (penulis novel InsyaaAllah SAH) itu adalah kenalan gue, guru gue, dan apapun itu. Tapi, Pure! buat gue untuk ukuran novel yang baru saja terbit dan udah dilirik sama PH itu, adalah hal yang warbiyasaahh!

dan you know what??


Novel InsyaAllah SAH ini benar-benar baru 2 bulan terbit dan langsung dilirik oleh MD Pictures untuk akhirnya di film-kan. tentu butuh kerja keras, kerja cerdas dan kerja sama yang luar biasa dari team hingga akhirnya novel yang selama ini hanya ada dalam imajinasi dapat dinikmati. 

ceritanya, kemarin (5/06) gue dan teman-teman dari RUMAH PENA GROUP datang diacara meet and greetnya! dan selain acara ini membuat kita-kita yang memang hobi nulis, jadi terinspirasi untuk terus berkarya! pasalnya, mendengarkan cerita perjuangan mbak Achi TMnya sendiri yang 'berharap setiap bukunya difilm-kan' aja udah yang membuat kita cukup ngebatin.."Iyaa..yaa! sering kali kita mengejar sesuatu, yakin dengan satu hal tapi tersering meleset gitu aja!" 

Dan ketika gue dengerin gimana Mbak Achi 'pasrah' (read: tawakkal) udahlahh.. mau difilm-in syukur, kagak yaudahlaahh.. gak papa! dan di luar dugaan ketika sesuatu itu diserahkan total sama Tuhan, itu gak pernah mengecewakan.  dan ini pembelajaran penting buat siapapun.

dan berbicara soal meet and greet yang menurut gue great! 

adalah karena isinya orang-orang yang memang seru-seru! selain semuanya blogger, wartawan dan krunya yang pasti seru! ada hal yang membuat gue berpikir perjuangan Kak Panji yang memerankan RAKA di film ini.  gimana dia harus menghilangkan Ke-Panji-annya! dan menjadi sosok yang jauh berbeda. 


gue tahu dan gue percaya, dia memang komedian. Tapi, ngeliat mukanya yang ketika berubah menjadi Raka aja tanpa dia ngomong--Aura Panjinya ilaaaang!! haha..


Dan perjuangan diadengan gigi yang...emmm..eemm.. (agak susah ngomongnya) haha, itu bikin gue salut over all sama pemain-pemainnya! selain dihadiri langsung sama Kak Panji as RAKA, acara kemarin juga di datengin sama Donita.

Pokoknya, kalian-kalian kudu NONTON FILM: INSYAALLAH SAH di BIOSKOP Mulai LEBARAN 2017!! Dan dukung perfilm-an Indonesiaaaaa!!!






Minggu, 04 Juni 2017

INSYAALLAH SAH!!

RECOMMENDED FILM DI LEBARAN!


https://www.instagram.com/p/BUNpOPRDL2K/

Lebaran adalah moment di mana kita kembali fitrah, itu adalah hari kemenangan bagi setiap ummat Muslim. dan pastinya, itu adalah waktu yang tepat untuk kita kumpul sama keluarga, saling berbagi cerita dan gosipan! *ehh.. 

https://www.instagram.com/p/BUNpOPRDL2K/
Abaikan!
di sini, saya cuma mau merekomendasikan film untuk lebaran yang patut buat di tonton! salah satunya adalah film INSYAALLAH SAH! Film yang diadaptasi dari novelnya ACHI TM ini, wajib banget buat ditonton. karena selain bersentuhan dekat dengan masyarakat, film ini masih kuat pada genre komedinya. jadi, lebaran-lebaran tentu kita butuh film yang gak melulu melankolis! karena hidup harus berlanjut broooh!

https://www.instagram.com/p/BUBYlHEDwz4/

Tapi, komedi yang disuguhkan oleh Film yang diproduksi oleh MD Entertainment ini tentu bukan sekadar komedi dan yang cuma numpang lewat. banyak pesan moral yang bisa kita ambil dari film tersebut.
dan pastikaan, kalau kamu bakalan ngajak keluarga kamu buat nonton yaahh!!


Link trailernya, ini ya:

https://www.youtube.com/watch?v=D9f8Rqupdw8

Jumat, 27 Maret 2015

MENULISLAH

Menjadi seorang penulis adalah cita-cita masa kanak-kanak saya, dan oleh karena itulah saya benar-benar baru mengerti betapa untuk mendapatkan apa-apa yang kita cita-citakan tentu membutuhkan perjuangan yang tidak sebentar.


Konsisten dalam berkarya akan membuat kita sadar bahwa menulis itu harus dilakukan secara kontinyu, karena dalam setiap tahapannya akan disuguhkan setiap pengetahuan baru dan ilmu baru

 

Maka teruslah berkarya,

jangan lelah sebelum kau mendapatkan apa yang menjadi mimpimu..

karena mimpi itu bukan sekedar untuk dibayangkan, melainkan di raih...

 


Selamat menulis

Selamat berkarya

 

-aLuna-

Kamis, 05 Februari 2015

I'm So Sorry

Mohon Maaf kepada seluruh pembaca blog, berkaitan kisah LAYLA TIDAK MAJNUN akan batal ditayangkan di online...

karena catatan tersebut akan dibukukan dalam sebuah novel, mohon doanya agar lancar keseluruhan proses produksi.. aamiin


With Love-aLuna

SINOPSIS 100% MANTAN



SINOPSIS

Written by: aLuna

Kisah ini hanya mengantarkan tentang bagaimana kehidupan masa lalu adalah bagian pelajaran terpenting yang akan menjadi pembelajaran bagi siapapun mereka yang pernah memiliki mantan kekasih.

Seorang perempuan yang akan menghadapi pernikahannya tiga bulan lagi, bukankah waktu menuju pernikahan adalah waktu dimana kedua mempelai akan mendapatkan berbagai macam godaan dan ujian, mulai dari cekcok dan berbagai macam hal yang bahkan kadang diantaranya mengaku “tak lagi sanggup” menghadapi setiap masalah, namun ada pula yang tetap mampu melanjutkan setiap kisah indahnya menuju pelaminan.

Bukankah jodoh itu adalah misteri? Itulah tak setiap orang yang telah lama menjalin hubungan dengan kita akan menjadi jodoh kita, namun ada juga yang memang berjodoh.

Perempuan ini bernama Aynee, dan calon suaminya Hezar, keduanya memiliki chemistry yang luar biasa, bahkan tak pernah sekalipun keduanya mengalami fase cekcok yang seriang dialami beberapa pasangan lainnya sebelum menikah.

Namun ia baru menyadari, bahwa godaan pra-nikah itu bukan sekedar cekcok, melainkan sejak kehadiran Fakhrezi, laki-laki yang sering ia panggil dengan sebutan “Fay” dahulu, hadir kembali dalam hidupnya, dating dan menawarkan sejuta keindahan mimpi di masa lalu.

Terjawablah sudah, mengapa Islam melarang pacaran! Bongkar dan simak kisahnya dalam 100% mantan, selamat membaca!

Selasa, 16 Desember 2014

LAYLA TIDAK MAJNUN

Sebuah kisah Awal perkenalanku dengan Fikar

Part 2





“Hei…Mana mungkin tampang preman seperti kamu itu santri! Iya..kamu!” Ujar Nadia lantang, dengan gayanya yang sok sombong dan mungkin angkuh.

Laki-laki yang disebutnya sebagai preman itu hanya tersenyum, senyuman termanis sedunia.

“Tuh..kamu dengerin Nadia, dia saja sebut aku preman!” Ucap Fikar pada Zulfi yang duduk di sisinya.

“Nad, kamu jangan ngejek Masku, dia itu santri asli tau!” Ujar Zulfi membela—aku tak begitu akrab dengan Zulfi, yang aku tau Zulfi sangat dekat dengan Fikar, laki-laki yang selalu aku sebut tampang preman.

Laki-laki itu.

Dia manis, hidungnya mancung, giginya kecil-kecil mirip biji timun, tubuhnya kurus, warna kulitnya kuning langsat, dengan rambut yang khas pada jamannya “belah tengah”, kaos berkerah, celana jeans kumal.

Mungkin alasan aku mengatakan ia mirip preman, hanya karena celana jeansnya yang kumal. Selain itu aku tak mendapati apapun kecuali gaya logat bicaranya yang memang terkadang keras dan kasar, apalagi kalau sudah bergabung dengan etnis Madura, laki-laki itu amat fasih berbahasa Madura.
Aku ingat betul, bagaimana saat itu ia mencoba mengirim sms untukku, tahun itu belum ada BBM apalagi Line, We Chat, Whatsapp dan segala media sosial yang merambat drastis seperti saat ini. Sms perdana yang sok akrab, mengajak registrasi di Koperasi Mahasiswa bersama, saat aku bertanya dia siapa, ia hanya menjawabnya dengan satu kata:

Fikar

Lantas, aku mencoba mengingat-ingat kembali siapa laki-laki yang bernama Fikar, namun aku rasa—aku belum pernah berkenalan dengan laki-laki bernama itu. Lantas tanpa basa-basi, aku bertanya,

Fikar yang mana?
Entah karena kesal atau menyerah mengingatkan, ia membalasnya dengan berjanjian di Koperasi Mahasiswa esok hari.

Di esok hari itulah—menjadi tonggak sejarah hubungan antara dua manusia, memang kami belum berkomitmen apapun saat itu, tapi kami menikmati setiap proses yang ada, menjadi teman, sahabat, lantas jatuh cinta.

Koperasi Mahasiswa mempertemukan kami dengan segala aktifitas, dengan segudang kegiatan yang membuat jarak dan hubungan kami semakin dekat. Diakui atau tidak, lima sampai enam bulan berteman dengannya membuatku merasa nyaman ketika berada di sisinya. Dia teman terbaik yang pernah singgah dalam sejarah hidupku. Beserta teman perempuanku yang imut dan bawel khas dengan tingkahnya yang culun—Dikta namanya.

Kami bertiga menjalani setiap roda yang ada dalam organisasi Koperasi Mahasiswa bertiga, yang selalu kusebut sebagai “trio kwek-kwek”. Tiga sahabat baik, satu visi, satu misi dan sama gilanya. Meskipun rasanya diantara kami bertiga, aku lebih waras dibandingkan Fikar dan Dikta.
Pertemanan kami akan tetap menjadi pertemanan yang terbaik sepanjang hidupku, hingga akhirnya rutinitas kami di Koperasi Mahasiswa mulai tidak lagi menjadi nomor wahid, karena Dikta lebih sering mengunjungi pacarnya dibandingkan datang ke Kopma, urusan itulah yang akhirnya semakin memberikan peluang padaku dan Fikar semakin dekat, hanya antara aku dan Fikar—yah! Kami berdua, mau dikatakan atau tidak, aku sudah yakin bahwa sejak itu pula rasaku tumbuh dan tersemai indah dihatinya.

Sayangnya perasaan itu lama tak menemukan jawaban pasti, aku tak mau terlalu menunggu sebuah kepastian yang bahkan masih tak memiliki kejelasan, hingga akhirnya aku memutuskan memilih laki-laki lainnya untuk berpacaran, namanya Igun—Laki-laki humoris yang selalu mampu membuatku tertawa dan senang, ia adalah anak band, kepiawaiannya dalam bermain gitar mampu mempesonaku, namun ternyata tetap tak mampu memungkiri, bahwa aku merasakan sebuah kenyamanan saat bersama Fikar dibandingkan bersama Igun.

Akhirnya, disaat hubunganku dan Igun memasuki satu bulan, Fikar mulai semakin mendekatiku, memberikan jawaban-jawaban yang bahkan telah lama kutunggu. Meski ia tak memberikan jawabannya secara langsung, tapi aku selalu ingat dan benar-benar mengingat kerja kerasnya untuk membuat satu klip movie maker yang didalamnya berisi isi hatinya—namun gagal ditonton, akibat ada kesalahan saving project.

“Hah…kenapa gak bisa dibuka?” Ujarnya panic. Akupun membuatkan sampel movie maker padanya, yang akhirnya ia ulang lagi untuk di susun.
Akhirnya malam itu—kami benar-benar batal untuk “JADIAN”

Sepenggal kisah yang amat menyenangkan saat dibaca, namun entahlah bagaimana perasaanku saat mencoba kembali mengenang satu persatu kisah Takdir yang memepertemukan dengan laki-laki terbaik sepanjang perjalanan hidupku.

_BERSAMBUNG_