Rabu, 01 Oktober 2014

dia kembali

Dia..
berbeda dari laki-laki yang saat itu menemani hari-hariku
sekalipun kami tidak selalu bertemu untuk saling menemani
walaupun aku rasa..
tatapan mata itu masih sama, bedanya dulu matanya hanya dua
sekarang ia bermata empat karena bantuan kaca matanya

dia...
sempat mengganggu hari-ku sejak pertemuan kami (lagi)
pertemuan yang sama sekali tidak pernah kami duga
sebuah pertemuan yang membuat kami kembali
saling mengagumi satu sama lain..

Dia..
walaupun sudah memiliki dua jagoan dalam biduk rumah tangganya
ia tetap laki-laki..
masih tampan
bahkan semakin keren
sepatunya yang mengkilat tak mampu membohongi
bahwa laki-laki yang dulu hobi merokok itu
telah menjadi pria eksekutif
setelah sepuluh tahun,kami belum bertemu sama sekali..

saya sendiri, tak tau bagaimana rasa saya
tapi, pikiran tentangnya membuat saya selalu merasa
dia nyaris seperti hantu
selalu muncul di otak saya..
pikiran saya..
bahkan yang saya takutkan kapan-kapan ia mampu muncul di hati saya (lagi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar